Tariklah panah ilmumu dengan tali ikhlasmu dalam tujuanmu, pasti engkau
akan mengenai sasaran cita-cita. Busur panahmu pecah karena kesalahan. Tali
busurmu telah terputus karena kemalasan. Maka, bagaimana mungkin engkau dapat
menggapai dada tujuan. Jika engkau menginginkan derajat inggi, tempuhlah jalan
ketakwaan. Jika engkau menghendaki kemuliaan, letakkanlah dahi ketawadhuan.
Jika engkau mengutamakan untuk menjadi pemimpin, maka junjunglah kaidah-kaidah
keikhlasan.
Jika engkau turun dari kenderaan ikhlas, maka engkau akan berjalan di
pagar runcing keterpelesetan, sehingga terputuslah tali temali tujuan,
sementara tempat tinggal tidak akan terputus. Riya adalah pangkal kemunafikan.
Banyak sekali orang yang kusut dan berdebu tatkala badai kemunafikan
berhembus, namun keadaan itu tidak membahayakan pohon keikhlasan, sebab akarnya
kuat. Adapun pohon riya pasti tercabut dari atas bumi. Berapa banyak orang yang
menyerupai orang-orang shaleh dalam kekhusyuan dan pakaiannya, sementara
mulut-mulut hati berpaling dari rasa yang mencicipinya. Pada saat pagi hari
fatamorgana tampak menyerupai air, namun orang yang mendekatinya tidak akan
mendapatkan apa-apa.
Sungguh kasihan! Banyak sekali kebohongan, padahal kemah yang ada sama
seperti kemah mereka, engkau lihat mereka seperti pohon kurma, tetapi engkau
tidak mengetahui apa yang masuk wahai orang yang riya pada hati orang yang
engkau perlakukan dengan riya di hadapan orang yang engkau benci. Janganlah kau
melukis nama raja dalam dirham yang palsu, sebab tidak semua yang hitam itu
kurma dan janganlah lemak berbangga dengan bengkak.
0 comments:
Post a Comment