Tuhanku, ketika dosa-dosa membuatku bisu,
kemurahan-Mu membuatku kembali berbicara.
Setiap kali perangaiku membuatku putus asa,
karunia-Mu membuatku kembali berharap.
Tuhanku, siapa yang kebaikannya berupa keburukan,
apalah lagi keburukannya?
Dan siapa yang kebenarannya sekadar pengakuan,
tentu pengakuannya hanya kepalsuan.
Tuhanku, keputusan-Mu yang pasti berlaku,
dan kehendak-Mu yang tak tertolak,
membuat kelu mereka yang pandai bicara,
dan membuat ringkih mereka yang tampak berlebih.
Tuhanku, betapa banyak ketaatan yang kulakukan,
dan keadaan yang telah ku perbaiki,
tiba-tiba harapanku dihancurkan oleh keadilan-Mu.
Namun, karunia-Mu kemudian membebaskanku darinya.
Tuhanku, bagaimana aku akan bertekad,
sementara Engkaulah yang menentukan?
Tetapi, bagaimana aku tidak akan bertekad,
sementara Engkau yang memberi perintah.
Tuhanku, hilir-mudikku di alam benda ini,
menjauhkan perjalanan.
Maka, dekatkanlah aku kepada-Mu,
lewat peng-abdian yang mengantarkanku kepada-Mu
Tuhanku, bagaimana mungkin sesuatu yang bergantung kepada-Mu,
dijadikan petunjuk kepada-Mu?
Adakah yang lebih terang dari-Mu,
sehingga dapat dijadikan petunjuk kepada-Mu?
Kapankah Engkau tersembunyi,
sehingga dibutuhkan dalil yang menunjukkan keberadaan-Mu?
Dan kapankah Engkau jauh,
sehingga alam ini dianggap bisa mengantarkan kepada-Mu?
Tuhanku, sungguh telah buta mata yang tidak mampu melihat-Mu,
sebagai Zat yang dekat dan mengawasi.
Dan sungguh merugi hamba
yang tidak menyertakan cinta kepada-Mu
Tuhanku, Engkau menyuruhku kembali ke alam ini.
Maka, kembalikan aku kepadanya diliptu selubung cahaya
dan petunjuk mata hati sehingga aku bisa kembali kepada-Mu
dari alam ini seperti ketika aku masuk kepada-Mu darinya
dengan jiwa yang terpelihara dari mencintainya
dan enggan bersandar kepadanya.
Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
0 comments:
Post a Comment