Aku mohon ampun kepada Allah atas
perkataan
tidak disertai dengan amal; Aku
umpamakan yang demikian
keinginan punya keturunan bagi
orang mandul.
Aku anjurkan kau berbuat kebaikan
tetapi aku sendiri
tidak melaksanakannya; Aku tidak
tetap pendirian, padahal aku
menyuruhmu istiqamah.
Kosongkanlah (bersihkanlah) air
mata dari mata
pembawa akibat; (dosa dan noda)
segala yang diharamkan, kemudian
peliharalah dengan rasa menyesal.
Tantanglah nafsu dan syetan,
lingkarilah keduaduanya;
Jika nampaknya ihlas memberi
nasihat, hendaklah tetap
waspada.
Alangkah
ruginya perniagaan dan usaha dipimpin nafsu;
Agama ditawarkan dan dijual dengan dunia yang harganya murah.
Siapa
menjual ketenangan agama dengan dunia
gelisah;
Akan membawa mudharat dalam penjualan dan penyerahannya.
Nafsu
mendorong kepada kejahatan memang tidak
mau
menerima nasihat; Hal ini karena bodohnya, menolak peringatan
orang tua
berpengalaman.
Nafsu
tidak menghidangkan jamuan kepada seorang tamu,
walau itu termasuk perbuatan baik; Padahal tamu (nasihat)
yang
berkunjung ke ruang fikiranku tidaklah mencelaku.
Siapa
membantuku menentang nafsu kesesatan yang
enggan
dikendalikan? Seperti dikendalikannya kuda binal dengan tali
kendalinya.
Maksudnya: Dalam syair ini diungkap
istighfar, 'permohonan ampun', dan terdapat kata
penyesalan yang diungkap oleh al-Bushiri
dengan sebab yang diharamkan telah
terkerjakan. Dengan nasihatnya ini terkait dengan sikap perlawanan dan pengendalian
terhadap nafsu dan
syetan yang selalu menggoda untuk melakukan perbuatan maksiat. Bagi mereka yang
menurutkan hawa nafsu akan menimbulkan kegelisahan dan keresahan. Sebab bila
sudah demikian segala sesuatu yang berhubungan dengan agama dianggap remeh,
maka hati dan akal tidak bisa lagi difungsikan dengan baik.Sementara itu watak
dari nafsu bisa menjerumuskan manusia dalam lembah kehinaan. Pada akhir bait di
atas, dinyatakan dengan pertanyaan, Siapa membantuku menentang nafsu kesesatan yang enggan
dikendalikan, yang maksudnya
nafsu tidak bisa hanya bisa dikendalikan dengan nasihat. Namun ia perlu bimbingan kearah anjuran agama
dan kepada rahasia-rahasia ketuhanan, yang dalam hal ini diperlukan seorang
pembimbing.
0 comments:
Post a Comment