Zuhud
Gunung-gunung secara hormat
menawarkan diri sedia
menjadi emas; Tetapi ia
mengemukakan bahwa cita-citanya lebih
tinggi dari itu.
Kesempitan dan kemudaratan
semakin memperkuat
kesungguhan jihadnya;
Sesungguhnya kesempitan tidak
mempengaruhi jiwa yang maksum.
Maksud dari bait syair tersebut adalah
ketika Nabi SAW dalam keadaan kesempitan dan kemudaratan, yang selayaknya ia mengharap bantuan
dan kelapangan, namun walaupun gunung menawarkan diri menjadi
emas, Nabi tidak terpengaruh terhadap itu semua, dan ia masih ingat
akan cita-cita yang lebih tinggi, yaitu jayanya agama Islam di muka bumi
ini, serta umat Islam selamat dari gangguan kafir Quraisy.
Khauf dan Raja’
Jika aku membuat dosa bukan
berarti aku merusak
janji dengan Nabi-ku; Nabi
Muhammad tercinta, dan bukan pula
aku memutuskan tali hubunganku.
Kupelihara namaku Muhammad yang
sama
dengan nama Nabi-ku; Tetapi Nabi
Muhammad saw paling
sempurna dalam memelihara janji.
Sekiranya Nabiku tidak
mengulurkan tangan
fadhilah disaat aku menghadap
Tuhan; …..
Kemurahan hati nabi Muhammad
tidak
memutuskan pengharapan orang; Dan
tidak ada tetangga yang
datang meminta, kembali tanpa
dihormati.
Telah banyak kutumpahkan fikiran
pada ajaran
nabi Muhammad saw.; Kutemui
ajaran beliau paling tepat diikuti
untuk menyelamatkan diri.
Setiap tangan menadah tiada hampa
dari
syafaatnya; Sesungguhnya air
hujan dapat menumbuhkan bunga
di puncak gunung yang tinggi.
Dalam ajaran Nabi Saw., kita
umatnya dianjurkan memberi nama kepada anak dengan nama-nama yang baik.
Nama-nama yang dianjurkan dan disukai oleh Allah Swt.,
sebagaimana hadis adalah nama Abdullah dan Abdurrahman.
Sedangkan memberi nama sama dengan nama Nabi Saw., tidak
dilarang, yang dilarang adalah memberi nama dengan nama gelar Nabi Saw.
0 comments:
Post a Comment