Zuhud, Khauf Dan Raja’

Posted by


Zuhud
Gunung-gunung secara hormat menawarkan diri sedia
menjadi emas; Tetapi ia mengemukakan bahwa cita-citanya lebih
tinggi dari itu.
Kesempitan dan kemudaratan semakin memperkuat
kesungguhan jihadnya; Sesungguhnya kesempitan tidak
mempengaruhi jiwa yang maksum.


Maksud dari bait syair tersebut adalah ketika Nabi SAW dalam keadaan kesempitan dan kemudaratan, yang selayaknya ia mengharap bantuan dan kelapangan, namun walaupun gunung menawarkan diri menjadi emas, Nabi tidak terpengaruh terhadap itu semua, dan ia masih ingat akan cita-cita yang lebih tinggi, yaitu jayanya agama Islam di muka bumi ini, serta umat Islam selamat dari gangguan kafir Quraisy.

Khauf dan Raja’

Jika aku membuat dosa bukan berarti aku merusak
janji dengan Nabi-ku; Nabi Muhammad tercinta, dan bukan pula
aku memutuskan tali hubunganku.
Kupelihara namaku Muhammad yang sama
dengan nama Nabi-ku; Tetapi Nabi Muhammad saw paling
sempurna dalam memelihara janji.
Sekiranya Nabiku tidak mengulurkan tangan
fadhilah disaat aku menghadap Tuhan; …..
Kemurahan hati nabi Muhammad tidak
memutuskan pengharapan orang; Dan tidak ada tetangga yang
datang meminta, kembali tanpa dihormati.
Telah banyak kutumpahkan fikiran pada ajaran
nabi Muhammad saw.; Kutemui ajaran beliau paling tepat diikuti
untuk menyelamatkan diri.
Setiap tangan menadah tiada hampa dari
syafaatnya; Sesungguhnya air hujan dapat menumbuhkan bunga
di puncak gunung yang tinggi.


Dalam ajaran Nabi Saw., kita umatnya dianjurkan memberi nama kepada anak dengan nama-nama yang baik. Nama-nama yang dianjurkan dan disukai oleh Allah Swt., sebagaimana hadis adalah nama Abdullah dan Abdurrahman. Sedangkan memberi nama sama dengan nama Nabi Saw., tidak dilarang, yang dilarang adalah memberi nama dengan nama gelar Nabi Saw.


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




12:02 PM

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Powered by Blogger.